MAKI: Kalau Sampai 2 Minggu Harun Masiku Tidak Tertangkap, Berarti Hanya Gimick

Jakarta: Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman tidak percaya terhadap informasi terbaru soal buronan sekaligus mantan caleg PDIP Harun Masiku. Keberadaan Harun Masiku yang digambarkan seakan-akan dalam pencarian aparat merupakan gimick dan narasi belaka.
 
“Ini saya yakin sih masih pada posisi gimick saja, kecuali dalam seminggu, dua minggu ke depan kemudian Mabes Polri mampu mengerahkan sumber dayanya dan mengungkap keberadaan Harun Masiku itu baru saya percaya. Kalau dua minggu ke depan tidak ada signal, ya itu hanya gimick saja,” ujar Boyamin kepada Media Indonesia, Senin, 7 Agustus 2023.
 
Menurut Boyamin, aparat seharusnya tidak sulit menangkap Harun Masiku. Dengan sumber daya yang ada, buronan seperti Harun Masiku seharusnya sudah sejak lama ditangkap di dalam negeri maupun luar negeri. Namun, dia menilai memang sejak awal tidak ada niat untuk menangkap mantan politikus PDIP itu atau dengan kata lain membiarkan saja.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Memang susah ditangkap karena tidak ada kemauan untuk tangkap. Jadi tidak mampu akibat tidak mau nangkap, bukan karena Harun Masiku licin, itu bukan. Sepanjang tidak ada kemauan akan sulit ditangkap dan akan jadi gimick gitu lho,” ujar dia.
 
Boyamin meyakini isu pencarian Harun Masiku terus didaur ulang baik oleh pemerintah maupun aparat penegak hukum.
 

Sementara itu, mantan Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 Saut Situmorang mengatakan keberadaan buronan yang sudah lama melarikan diri seharusnya tidak di-publish terlebih dahulu. Apalagi, kasus Harun Masiku sudah naik ke penyidikan.
 
“Mau nangkap buronan tapi diumumkan dulu. Ini masuk akal gak? Harun Masiku itu udah lama kabur. Harusnya ditangkap dulu baru diumumkan,” ucap dia.
 
Saut menilai isu keberadaan Masiku tidak lebih dari sekadar gimick. Dia digambarkan seolah-olah buronan yang cukup lihai dan aparat terus mengejarnya.
 
Saut berharap aparat segera menangkap Harun Masiku bila keberadaannya benar di dalam negeri. Dengan sumber daya yang ada, tentu tidak sulit bagi penegak hukum.
 
“Kalau ada yang melindungi itu berarti udah menghalangi penegakan hukum. Jadi aparat gak perlu takut, kasus ini sudah lama harus segera ditangkap,” tegas dia.
 
Prinsipnya, kata dia, penangkapan buronan korupsi memang harus transparan, akuntabel, dan tidak ada conflict of interest
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(AZF)

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *