Gelar ASEAN Indo-Pacific Forum, RI Tekankan 3 Hal Utama Ini

Gelar ASEAN Indo-Pacific Forum, RI Tekankan 3 Hal Utama Ini

Jakarta: Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini akan memiliki satu kegiatan inisiatif baru, yakni ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF). Pertemuan ini bertujuan untuk memperkenalkan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) kepada para negara mitra wicara. 
 
“Acara ini merupakan flagship event—tidak terpisahkan dalam rangkaian KTT dalam periode keketuaan Indonesia di ASEAN 2023,” kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury, dalam Forum Merdeka Barat 9, Jumat, 18 Agustus 2023. 
 
“AIPF bertujuan untuk membumikan strategi dan merupakan bentuk dari implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sehingga menunjukkan adanya kepemimpinan Indonesia di Indo-Pasifik,” serunya. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ada tiga elemen utama yang mendasari keinginan Indonesia menyelenggarakan AIPF. Pertama, AIPF merupakan implementasi konkret dari AOIP yang tujuan utamanya membangun kawasan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang inklusif dan kolaboratif. 
 
Pahala mengatakan, bersama-sama dengan negara ASEAN, Indonesia memelihara dan menumbuhkan kebiasaan kerja sama. ASEAN secara bersama, katanya, membangun sebuah dialog yang positif untuk mewujudkan kawasan yang damai, stabil, sejahtera. 
 
Kedua, lanjut dia, AIPF merupakan forum yang konstruktif dan berfokus pada beberapabisu penting di ASEAN, khususnya yg terkait infrastruktur hijau, rantai pasok glonal, keuangan berkelanjutan, transformasi digital, kreatif ekonomi dan pariwisata. 
 
“Ini merupakan suatu kerja sama yang konkret, bagaimana melalui AIPF ini kita menekankan bahwa ASEAN betul-betul mengedepankan agenda konkret yang memang memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat,” katanya. 
 
Ia menambahkan, dalam ASEAN Charter sendiri organisasi ini menekankan pentingnya kata ‘we’ (kita) sebagai satu kesatuan kawasan untuk bisa memberikan manfaat konkret. 
 
“Ini yang kita harapkan bahwa manfaat konkret dari AIPF betul-betul dapat dirasakan oleh masyarakat ASEAN dan dunia, khususnya Indo-Pasifik, mengingat kawasan Indo-Pasifik memberikan kontibusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi sekitar 65 persen dari pertumbuhan dunia,” lanjutnya. 
 
Pahala menekankan, kawasan Indo-Pasifik bukan hanya dipandang dari perspektif keamanan, tapi juga dari perspektif ekonomi. 
 
“Ketiga, kita ingin menekankan pentingnya forum ini untuk bisa membangun dialog dan kolaborasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan,” imbuh Pahala. 
 
Seluruh negara di kawasan Indo-Pasifik, katanya, ingin didekati agar terlibat aktif. Hal tersebut menjadi salah satu pesan utama dari tidak ada yang tertinggal. 
 
“Kita berharap di dalam kawasan ini kita membangun kolaborasi antarnegara, antarkawasan, dan berbagai pihak baik itu terkait swasta, pemerintah, untuk bisa bersama-sama melakukan kolaborasi dalam menunjang pertumbuhan yang ada di kawasan Indo-Pasifik,” terang Pahala. 
 
AIPF akan dilaksanakan pada 5-6 Sept 2023 di Hotel Mulia, Jakarta. Kegiatan ini akan berjalan paralel dengan KTT ASEAN. 
 
Ada empat isu yang dibahas, antara lain infrastruktur  hijau, keuangan berkelanjutan, digitalisasi dan ekosistem pembayaran, serta kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik membangun tourism saling kolaboratif. 
 
“Juga industri kreatif akan jadi isu unik yang dibahas,” ucap Pahala. 
 
AIPF rencananya akan dibuka Presiden Joko Widodo, dan akan dihadiri para pemimpin ASEAN dan negara mitra yang hadir di KTT ke-43 ASEAN mendatang. 
 
Sebagai outcome document AIPF nanti, Indonesia sedang dalam proses pengumpulan deliverables yang konkret, kata Pahala. 
 
“Kita harapkan nanti bisa jadi bagian dalam annex dokumen KTT ASEAN,” pungkasnya.
 
Baca juga: Kesenjangan Antara Negara ASEAN Dianggap Masih Jelas Terlihat
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(FJR)

Quoted From Many Source

Baca Juga  Butuh Kerja Sama Semua Pihak untuk Mereduksi Polusi Udara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *