Masyarakat Diminta Tidak Sembarang Mengklik Link Tak Dikenal

Masyarakat Diminta Tidak Sembarang Mengklik Link Tak Dikenal

Lamongan: Belakangan kita sering menerima pesan WhatsApps di ponsel berisi kementerian X memberikan bantuan pulsa Rp250 ribu. Untuk mendapatkan bantuan, silakan klik link pendaftaran berikut. Waspada, modus pancingan seperti itu bisa membuat data pribadi diakses oleh pelaku kejahatan digital lewat link URL yang mereka siapkan.
 
“Itu salah satu modus phising yang sedang berkembang di ruang digital. Jangan sembarang klik link yang tidak kita kenal. Perlu cek akurasinya. Cek dan ricek dulu lewat aplikasi cek fakta atau konfirmasikan ke website atau link aslinya. Biasanya nama dibuat mirip atau sedikit meleset dari link aslinya,” ujar Dosen dan Pemerhati Dunia Digital Adhi Prasnowo, dalam keterangannya, Minggu, 6 Agustus 2023.
 
Adhi menyampaikan hal itu saat hadir sebagai narasumber dalam diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan komunitas Suzuki Carry Club Indonesia (SCCI) Chapter Kediri Raya di Lapangan Wisata Pantai Tunggul, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Click to Expose

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Mengusung topik ‘Mengenal Phising dan Doxing: Kejahatan Baru di Ruang Digital‘, diskusi luring itu menghadirkan tiga narasumber. Selain Adhi Prasnowo, juga hadir Dosen Stikosa AWS Surabaya Riesta Ayu Oktarina dan Praktisi Regional Treasure Member ACSB East Java E Rizky Wulandari, serta Mochamad Noviyanto selaku moderator.

Terkait topik diskusi, Adhi Prasnowo menambahkan, phising dan doxing adalah jenis kejahatan yang kini marak di ruang digital. Ini terjadi seiring dengan berjubelnya warganet Indonesia yang, mengutip data Kominfo, jumlahnya mencapai 202 juta pada 2022.
 
Phising mengacu istilah Inggris yakni fishing atau memancing. Memancing data pribadi di ruang digital. Bisa akun media sosial yang diretas, PIN atau password yang lemah dalam m-banking, sehingga bisa diretas kalau kita tergoda mengklik link yang ditawarkan. Jadi, mesti dipahami jebakan mereka agar tidak menjadi korban,” kata Adhi.
 
Tak kalah penting diwaspadai adalah doxing. Menurut Riesta Ayu Oktarina, ini kejahatan serius yang mematai-matai perilaku kehidupan seseorang lewat postingan kita di media sosial.  ”Tidak jarang, kita diintimidasi di media sosial agar mengikuti skenario mereka. Hati-hati, semua mesti bisa ditanggulangi secara massal oleh warganet di beragam komunitas,” ujar Riesta.
 
Dari perspektif keamanan digital, Rizky mengatakan, hal lain yang penting dijaga untuk perlindungan dari ancaman phising dan doxing adalah jangan mudah memposting data pribadi di ruang digital. Baik itu NIK, NPWP maupun PIN sebagai konten di media sosial. Itu membuat kita mudah dikuntit doxing oleh siapa pun yang berniat jahat pada kehidupan pribadi kita.
 
“Pastikan keamanan dari gawai dan media digital yang kita punya, termasuk media sosial dan aplikasi perpesanan, antara lain dengan menggunakan password yang kuat dan pastikan mengaktifkan 2FA (Two-Factor Authentication),” pesan Rizky Wulandari.
 
Sebagai informasi, diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada 2024.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(ABD)

Quoted From Many Source

Baca Juga  Susunan Pemain Timnas U-23 vs Timor Leste: Dewangga dan Jeam Sroyer jadi Starter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *