FinTechnesia.com | Harga saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) diprediksi bakal terus melejit. MNC Sekuritas memberikan rating buy kepada emiten berkode saham PGEO itu dengan target harga Rp 1.830 per saham.
“Rating ini mempertimbangan pertumbuhan PGEO yang stabil, proyek-proyeknya yang strategis, serta dukungan pemerintah yang kuat terhadap perkembangan energi terbarukan,” kata Research Analyst MNC Sekuritas Alif Ihsanario.
Dalam analisis yang diumumkan pada 17 November 2023, Alif menyatakan harga saham yang diprediksi bisa menembus Rp 1.830 per saham itu merupakan cerminan terhadap potensi kenaikan sebesar 46.4% dari harga saat ini, serta price to book value (PBV) 3,3 kali.
“Analisis ini juga berdasarkan pada laporan kuartal III-2023. PGEO mencatatkan kinerja yang luar biasa dengan peningkatan pendapatan usaha dari USD 287,4 juta menjadi USD 308,9 juta year-on-year,” paparnya.
Alif mengungkapkan alasan lain yang memprediksi harga saham PGEO bakal melejit adalah karena adanya proyeksi pendapatan perusahaan. “Pertumbuhannya bakal signifikan dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 11,5% selama periode 2022 hingga 2028,” ujarnya.
Lalu alasan pendukung dari segi operasional, Alif mengatakan, PGEO memiliki kinerja yang stabil serta rekam jejak yang solid. Ini dibuktikan, kata dia, dengan faktor kapasitas rata-rata PGEO yang di atas 80 persen. “Angka ini melampaui rata-rata industri geothermal di Amerika Serikat yaitu 69 persen,” ungkapnya.
Baca juga: Keren, Laba Kuartal III-2023 Pertamina Geothermal Energy Sukses Lewati Laba Full Year 2022
Alif juga menyebut di dalam negeri, PGEO memiliki sejumlah rencana ekspansi yang ambisius. Ini ditandai dengan adanya target penambahan kapasitas sebesar 340 MW dalam dua tahun kedepan.
“Selain itu, kerja sama dengan Chevron dalam pembangunan Way Ratai juga menjadi proyek strategis yang berdampak besar bagi pertumbuhan panas bumi di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut laporan MNC Sekuritas menilai ekspansi ke luar negeri yang dilakukan oleh PGEO, terutama Kenya, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap diversifikasi geografis.
Hal fundamental lain yang tak kalah pentingnya, menurut laporan MNC Sekuritas, adalah PGEO memiliki profil keuangan yang kuat. Dalam lima tahun terakhir, interest coverage ratio (ICR) PGEO rata-rata sebanyak 10,6 kali lipat atau 243 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri sejenis yaitu 3,1 kali lipat.
“Angka ini menunjukkan bahwa PGEO sudah cukup baik dalam membayar bunga pinjaman. Menyiratkan bahwa PGEO sudah mengelola keuangannya dengan baik,” kata Alif.
MNC Sekuritas menilai jika melihat prospek Industri panas bumi, Indonesia menempati posisi terdepan dalam kapasitas panas bumi global. Kata Alif, hal ini menunjukan potensi pertumbuhan signifikan untuk industri ini di masa depan.
“Dukungan pemerintah terhadap energi terbarukan dan kebijakan pembangunan infrastruktur EBT dapat memberikan dorongan signifikan kepada perusahaan seperti PGEO,” ujarnya. (kai)
Quoted From Many Source